Minggu, 13 September 2009

FRIENDSHIP ??? Why NOT ???

Kampus STAIN yang teletak di kartasura tepatnya disebelah selatan Pasar kartasura itu terlihat begitu ramai ketika penerimaan Mahasiswa baru. Hal yang tidak terlupakan ketika awal memasuki perkulihan, kita selalu diwajibkan mengikuti OSPEK atau pengenalan kampus. Waktu pertama masuk tepatnya pukul 06.00 Wib aku diantar oleh kakak ku. Yach,karena rumahku jauh aku berangkat jam 05.00 dari rumah. Waktu sampai dikampus,ada yang memenggilku “nury,,nury,, heh kesini kita satu kelompok, buruan masuk entar dihukum lho??”terdengar suara itu dari sebrang halaman. Aku melongo,,aku bingung aku langsung mengikuti teman yang memenggilku tadi, yang aku lupa namanya. Dia lari sekencang kencangnya karena waktu itu sudah pukul 06.05 Wib. Aku juga lari sampai pada waktu itu rok ku sobek,dan dilihat oleh seorang senior panitia OSPEK yang bernama Kadan,,”eh,,anak baru!buruan kesisni?”suara kak kadan terdengar begitu lantang dan wajahnya kelihatan begitu marah . Ma..ma..af kak saya terlambat? Suara ku yang begitu gugup dan gagap.
Eh,,kamu anak baru sudah berani terlambat??baru pertama sudah tidak disiplin? Mau jadi apa lho?
Ma..ma..af kak?
Maaf..maaf emang dengan kata maaf .. kamu bisa tidak terlambat?
Insyaallah besok-besok saya tidak terlambat kak?
Okey? Karena kamu terlambat sebagai hukuman kamu harus berjemur di lapangan?
Aku berjalan cepat menuju lapangan tempat mahasiswa yang terlambat,disitu aku bertemu degan temanku yang memanggilku tadi,,”asalamu’alikum?”salamku sambil menyodorkan tangan selayaknya orang mau bersalaman
“Wa’alaikumsalam”
“Maaf,,,saya lupa nama kamu?nama kamu siapa?”
“ismi Ana wahyu Utama, Min Aina Anti?”
“Oh,,nama panggilannya Ismi ya?”
“Bukan,Ismi dalam bahasa Arab itu artinya Namaku Ana Wahyu Utami dan Min Aina Anta itu artinya Dari mana kamu?”jelasnya sambil tersenyum lebar
“Oh,,I’am Sorry, Idon’t know about you?”aku menjadi tersipu malu
“Oh,,No Problem for me”
“Eh,,eh kamu berdua maju kesini!”suara kak senior yang menyuruh aku dan ana maju kedepan.
“Ya,,ya kak”. Suaraku adan ana yang kompak dengan kegugupan
“Kalian ini, sudah dihukum masih saja ngoceh, mau dihukum yang lebih berat lagi ya?”
“Maaf kak, tadi yang salah aku bukan ana, aku yang ngajak ana untuk bercakap-cakap”sahutku dengan rasa takut
“Oh,, jadi kamu biyang onarnya, sudah terlambat, berani lagi ama senior, sebagai hukuman, kamu masuk kegedung graha!.”
“Baik kak, aku segera menuju ke gedung graha”
Sesampainya aku di gedung graha, aku bingung dan kaget disitu banyak sekali panitia Ospek. “ada apa dhek?terdengar suara dari sebelah kiri.
“Alhamdulillah akhirnya ada kak senior yang baik hati, sopan dan yang pasti tidak galak”.batinku sambil aku tersenyum pada kak senior
“Ini kak, saya tadi disuruh kegedung ini katanya mau dihukum”
“Emangnya kamu salah apa dan disuruh siapa?”
“Tadi aku bercakap-cakap ditempat hukuman kak, disuruh kak kadan”
Oh,,gitu ya tunggu sebentar ya, tak carikan dulu orangnya”
Betapa terkejutnya aku ternyata aku disuruh kegedung graha untuk dikasih hadiah karena aku sudah jujur, sudah berani membela temanku ana dan melimpahkan semua kesalahan pada diriku.
‘Maaf ya dhek, aku tadi tidak bermaksud untuk berbuat seperti itu,sebagai imbalan karena kamu sudah berbuat jujur dan mengakui kesalahan, ini ada sebuah bingkisan kecil untuk kenang-kenangan OSPEK”
“Makasih ya kak, ternyata aku dah salah kira pada kakak, maafin aku ya kak?”
“Ya dah gak papa.”
Akhirnya OSPEK selama 6 hari itu selesai juga, aku sangat lega karena sudah tidak ada lagi senior yang membentak-bentak dan yang paling penting adalah tidak akan ada lagi yang ngerjain untuk melakukan hal-hal yang aneh.
Hari pertama mengikuti kuliah perdana aku merasa sangat enjoy sekali karena aku mendapatkan teman yang begitu perhatian dan sayang pada ku. Yach, sebut saja namanya fania, awalnya kami itu disuruh dosen untuk mengambil absen. Hingga dalam perjalanan menuju keruang dosen kami banyak cerita mengenai diri sendiri dan berakhir dengan keakrapan. Sejak saat itu kami sudah lengket sekali , yach banyak orang yang bilang kayak perangko dan surat,,yang mana jika ada amplop pasti ada perangko. Kami kemana-mana selalu berdua, aku juga sering sekali tidur di kost fania. Hingga pada suatu saat ada informasi mengenai lomba Karya tulis ilmiah yang diadakan oleh UIN jakarta. Mulai saat itu aku mulai renggang dengan fania, karena aku sudah tidang sering bersama fania, tapi bersama Unir yaitu teman satu kelompok dalam perlombaan Karya tulis itu. Saat itu mata kuliah Filsafat aku terlambat karena Ban ku bocor.
“Asalamu’alikum?maaf pak,Saya terlambat karena ban ku bocor” salam ku sambil merasa takut.
“Wa’alaikum salam,,oh gitu yadah silahkan duduk”, jawab dosen ku
Saya melihat-lihat tempat duduk,akhirnya ada tempat duduk yang kosong tepat disebela fania. “Afwan, fa ni tempat dudukku ya? Thanks ya dah dicarikan”
“Eh,,ini tempat duduknya pida”, sahut fania dengan rasa agak kesal
Aku sangat sedih dan sangat terpukul karena biasanya aku duduk disebal fania, dan yang paling menyedihkan buat aku karena itu merupakan tempat duduk satu-satunya yang kosong, karena fania dah bilanga begitu akku langsung keluar menjari kursi. “eh nury,, mau cari kursi ya?, sini biar ku carikan?”pertanyaan badu begitu melegakan hati ku yang hancur.
“Thanks ya bad?”
“Okey,, sama –sama.it is no problem for me”.
Dua jam berlalu akhirnya mata kuliah filasafat selesai juga “eh fa,,bareng aku yuk sekalian tak anter?”
“Oh,,gak usah aku bereng ama pida kok”
“Gak pa-pa naik sepedanya bertiga aja?”
“Gak usah nanti sepadamu cepet rusak lho?”
“Ya, udah klo gitu aku duluan ya?”
Aku merasa sedih sekali mendengar perkataan fania, yang selalu menolak dan menjauh dariku. Keesokan harinya saya menceritakan semua ini pada unir.
“un,,apa aku punya salah ya ama fania?”
“emangnya ada apa?kaliam brantem ya?”
“Boro-boro brantem, ngobrol aja jarang sekali”
“Emang, masalahnya apa?”
“aku sendiri juga kurang tahu, setahuku tiba-tiba saja fania menjauh dari aku dan mulai deket ama pida”
“oh,gitu ya kalo menurutku dia itu cemburu karena kamu selalu bareng ama aku, lo gitu mungkin kita harus agak menjaga jarak,”
“Un,,aku sudah sayang ama kamu, masak setelah fania menjauh dariku kamu juga akan menjauh, emang kamu merasa tidak nyaman ya kalo sama aku?”
“Bukannya maksud aku untuk menjauhi kamu tapi ini Cuma siasat saja kita menjauh selama satu minggu untuk kamu gunakan mendekati fania agar akrab lagi gimana? Baguskan?”
“Key,,aku akan mencoba saranmu ini?”
“Oh,,ya nur coba kamu kasih hadiah atau puisi, kamu kan jogo dalam penulisan”
“Ah,,kamu bisa aja un”
Sore itu aku langsung membelikan hadiah untuk fania bersama unir selama sejam mencari-cari hadiah akhirnya ada juga hadiah yang cocok untuk fania yaitu sebuah buku yang berjudul”Frindship because Allah”. Malamnya jari-jariku mulai menari disecarik kertas.
Dear fania ,,,
Friendship
Friendship is everything for me
But, I know I don’t everything for you
I belive, that I could meke you
Happy to make you feel my friend

I’m promise you,
I will always be there for you
When you need me and you feel lonely
So, just call me,,,

If you need me
Because we will be friend forever

Al though, we are different
But, belive me, that
Friendship always have a shaining
For every body,,,
Semoga semua itu dapat menyatukan hati kita yang jauh, dan saya harap persahabatan kita ini diridhoi Allah.. karena kita bersahabat karena Allah dan menjauhpun saya harap atas kehendak Allah,,Semoga semua ini menjadi hal yang terbaik bagi kita.

Yang menciantai_mu

Nury yahfi trias

Keesokan harinya aku memberikan hadiah itu pada fania, tapi yang menbuatku sedih adalah fania tidak memberikan respon sama sekali baik senang atau sedih raut mukanya hanya biasa saja dan kelihatan agak murung.
“Fa, lho aku punya salah sama kumu aku minta maaf ya? Mungkin aku salah kata yang membuat hati kamu terluka”
“Oh,gak pa-pa kamu gak punya salah kok, aku yang salah menilai kamu, aku yang salah telah berbuat seperti ini. Maafin aku juga yang ry?”
“Key,,?
Setelah kejadian itu fania tatap agak menjauh tidak sedekat pertemuan pertama. Selama satu minggu itu juga aku menjalankan saran dari unir,tapi tak kunjung juga harapanku untuk sedekat dulu.”un,,selama satu minggu ini, aku juga tidak mendapatkan respon yang lebih dari fania menurutmu aku harus bagai mana?”
“ry,,menurutku itu memang jalan terbaik menurut Allah, kamu lupa ya sabda rosulullah, janganlah kamu mencintai seseorang dengan berlebihan atau sangat mencintainya dan janganlah kamu membenci seseorang dengan rasa sangat benci”, yah, mungkin itu teguran dari karena kamu terlalu sayanga ama fania, jadi mulai sekarang kamu aharus lebih lapang dada dalam menerima tingkah laku dari fania,key? Jangan bersidih oh kawan,,tersenymlah karena kamu tak pantas bersedih,,masih banyak teman yang mencintai mu”
“Thanks ya un,,kamu memeng teman Is The best”.
“Ett,,jangan terlalu menyayangiku nanti aku meninggalkan mu lho! Hehe..”
“Okey,,,”
Mulai saat itu hati ku menjadi lebih lega dengan tutur kata unir yang bijaksana dan memberi motifasi pada diriku. Setelah sekian lama aku dan unir membuat karya tulis itu akhirnya selesai juga, yah walaupun banyak orang yang menuduhku berbuat macem-macem ada yang nuduh pedekate lah, pacaran lah, dan yang paling menyakitkan adalah berbuat zina dalam perpustakaan karena mengerjakan suatu tugas yang tidak banyak diketahui orang berdua-duan lagi. Tapi aku dan unir tidak merasa seperti itu karena kami hanya mengerjakan karya tulis itu, yach selayaknya temen biasa.
Terakhir pada waktu aku mau mengirim karya tulis itu di Post, tanpa sengaja aku mendengar pembicaraan fania dan pida yang menbicarakan kedekatanku dengan unir.
“Pid, aku sudah gak tahan lagi, nury keterlaluan, dia telah merebut unir dari aku, sejak ada dia aku dan unir menjadi jauh, aku benci kamu nir, aku benci,,?”tetesan air mata fania tak tertahankan dan menangis sejadi-jadinya. Tetesan air mata mulai berjatuhan dari pelupuk mataku, aku gak nyangka ternyata fania menjauhi aku karena unir. “Fa maafin aku ya? Mulai hari ini aku akan menjaga jarak dengan unir kalo itu yang membuat kamua menjadi senang dan akrab dengan ku” suara hatiku yang mulai terkoyak akan cerita fania dan pida.
“Udah lah fan,,memang nury keterlaluan! Dia sudah berani nyakitin perasaan kamu, dia tidak tahu balas budi, biarlah Allah saja yang membalas nury dengan ganjaran yang setimpal!”jawab pida dengan rasa sinisnya
Mendengar perkataan itu hatiku hancur berkeping-keping, seakan nafas berhenti dan dunia ini akan runtuh dalam perkataan sekejap seperti Allah berfirman kun faya kun,, aku sudah tidak tahan lagi dengan perkataan dipa yang selalu menjelek-jelekkan aku,,
“Stop!stop!stop!dipa..?”sambil isak tangisku
“Fan,,aku sama unir itu tidak ada apa-apa, kami hanya nerjain tugas saja”
“Apa kamu bilang, tugas? Emang ada tugas berdua untuk yang berbeda kelas?, sudahlah ry kamu gak usah bilang apa-apa aku sudah tau semua kamu pacarankaqn ama unir, sudahlah kamu gak bisa ngelak lagi ,jujur saja?”isak tangis fania semakin menderu
“Astaghfirullah,,fan,,aku gak nyangka kamu berfikir sepicik itu? Aku sama unir itu lagi ngikuti lomba Karya Tulis Ilmiah yang diadakan oleh UIN Jakarta, jadi kami sering berdua itu untuk ngerjain, dan kalo soal pacaran ama unir, kamu salah besar kamu tahukan sifat aku, Yach meskipun aku dekat ama seorang laki-laki tapi bukan berarti pacarankan,,kamu kan tau kalo aku tu paling anti ama laki-laki, meskipun aku deket,karena aku itu nyaman kalo cerita atau berteman dengan seorang laki-laki, aku sendiri juga tidak tahu bagaimana? Tapi kenyataannnya seperti itu,,karena menurutku seorang laki-laki itu tidak sesentif perempuan,,maafin aku ya fan?,,Insyaalah aku akan menjaga jarak dengan unir,, maafin ya fan?”
“Oya pida, maafin aku ya? kalo aku punya salah ma kamu, karena manusia itu tidak ada yang sempurna untuk tidak memiliki setitik noda dalam secarik kertas putih, mafin aku ya pid?
“Maafin aku juga ry?”fania dan pida dengan kompaknya
“Ya udah gak pa-pa” kami bertiga sambil berpelukan penuh kasih sayang.
Setelah kejadian itu aku dan unir mulai menjaga jarak, jika unir mengajak untuk satu kelompok dalam hal penelitian aku izin dulu sama fania, dan yang terpenting aku juga mengajak fania, agar tidak terjadi kesalah pahaman. Tapi dalam hal itu aku merasakan bahwa unir semakin menjaga jarak kalo ada fania, aku sendiri juga tidak tahu mengapa unir bersifat seperti itu.
“Ry,,aku mau ngomong sesuatu padamu?”ajak unir
“Okey,, bentar ya fan,,unir mau ngomong sesuatu?
“Ya dah gak apa-apa?”
“Ry,,kenapa kamu ajak fania? Kamukan tahu dia gak begitu pandai dalam tulis-menulis lagian aku merasa gak senyaman waktu kita berdua”
“Emang kenapa un,,kamu kok nrasa tidak nyaman?apa fania terlalu cerewet?terlalu memdangin kamu? Apa kamu merasa grogi?”
“Yach, maksudku sich bukan seperti itu?tapi?nury merunduk dan diam sejenak
“Tapi apa un?”
“Ry,,apa kamu gak ngrasakan sesuatu pada ku?”
“Ngrasakan apa?aku gak begitu tahu?”
“Sebenarnya,,,aku,,,su,,suka ama kamu”
Aku kaget dan shock “Astagfirullah un,,aku gak ngrasain hal seperti itu, aku menganggap kamu itu tidak lebih dari seorang teman yang selalu ada buat aku baik dikala sedih atau senang, maafin aku ya un? Lagian kamukan tahu kalo fania itu suka sama kamu, gak mungkinkan aku nyakitin perasaannya lagi, setelah kami terkacaukan oleh kedekatan kita, lagian Sahabat itu kan gak ada kata putus, sedangkan pacar terkadang putus,jadi kita berteman saja, itu akan menjadi hal yang sangat di ridhoi Allah,, dalam kamus hidupku tidak ada kata “pacaran”, maafin aku ya?”
“Ya,,dah gak papa, kita friendship forever?”
Akhirnya kami bertiga menjadi lebih akrab setelah kejadian itu. Kami menjadi lebih sayang satu dengan yang lain. Dan yang terpenting fania mulai terbuka pintu hatinya untuk berubah, untuk tidak pacaran, karen pacaran itu hal yang dilarang oleh Allah, karena mendekati perbuatan zina.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar